Miras Racun Dunia


        MIRAS bukanlah kata yang pasif terdengar di telinga kita. Dominan orang sudah tahu kata miras. Tapi apakah hanya tahu kata miras sudah cukup? Tanpa adanya pengenalan lebih jauh tentang miras. Perlu digarisbawahi bahwa pengenalan lebih lanjut bukan berarti mengonsumsi miras. Jikalau kita ingin mengetahui miras lebih dalam lagi, bukan dengan cara mengonsumsi miras. Itu sudah salah besar, apalagi kaum-kaum muda yang rasa ingin tahunya besar.
      Menurut saya, kaum muda yang mengonsumsi miras satu atau dua kali, bahkan berhari-hari hingga menjadi minuman pokok, kurang diperhatikan di keluarganya atau di lingkungannya. Apalagi banyak orang tua yang selalu acuh tak acuh ketika ada penyuluhan tentang bahaya miras. Mereka merasa enggan mendengar ceramah yang menurut mereka tidak ada gunanya. Tapi, bagaimana sesungguhnya?
      Karena masih minimnya pemahaman masyarakat, tentu saja penulis mengharapkan setiap orang menyadari pentingnya pemahaman mengenai miras. Berusahalah menjadi pribadi yang baik, apalagi untuk orang tua, pemahaman itu bisa diajarkan untuk anak-anak. Ingat mengetahui bukan untuk mencobanya! Jadi tak ada salahnya mengetahui, dari pada mencoba tapi belum mengetahuinya.
Selama ini peran masyarakat yang menyebarkan bahaya miras cukup banyak, seperti adanya penyuluhan. Tetapi walaupun jumlahnya cukup banyak, tapi jika tak ada yang memperhatikan tetap saja hasilnya nol. Jadi, ada baiknya penyuluhan itu tak sekedar penyuluhan. Bisa juga penyuluhan disertai game berhadiah, itu pasti sangat menarik minat masyarakat. Seperti contoh : pada saat penyuluhan, kita sertai dengan game tersebut dikaitkan dengan penyuluhan tersebut. Masyarakat tentu akan mendengarkan dengan baik, agar tak kehilangan kesempatan mendapatkan hadiah. Menurut saya, itu trik yang sangat bagus untuk menarik perhatian masyarakat.
      Bukan hanya itu, pada saat ada penyuluhan bahaya miras orang tua selalu menggantikan posisinya dan kemudian anaknya yang mendengarkan penyuluhan itu. Tapi, apa yang tak mungkin terjadi? Anak tersebut merasa bosan mendengar penyuluhan. Karena gaya penyuluhan yang terkesan membosankan. Ia dengan senangnya SMS-an dengan temannya. Itu adalah hal yang sering terjadi di sekitar kita. Itu masih contoh yang kecil, masih banyak contoh lain yang lebih besar tingkat resikonya.
      Ada juga anak yang memberi tahu orang tuanya harus mengikuti penyuluhan, karena itu penting. Lalu apa respon orang tuanya? Mereka akan menegur anaknya karena mereka merasa anak tersebut telah durhaka. Padahal maksud anak itu baik, sifat ego inilah yang tertanam dalam diri setiap orang. Boleh dikatakan anak tersebut bukanlah durhaka, tetapi beramal yang baik. Sayang sekali jika ada anak yang budi pekertinya luhur, tetapi keluarganya tak mendukung sikap baik yang anak lakukan. Maka dari itu, orang tua di zaman seperti ini harus memberikan contoh.
      Selain itu, ada juga anak-anak yang bermasalah karena lingkungannya. Jadi, ada baiknya para orang tua selalu menjaga anaknya untuk jauh dari lingkungan yang tidak baik. Itu sangat mempengaruhi perkembangan seorang anak. Pribadi yang baik tumbuh dari keluarga, kemudian ke tingkat yang lebih besar lagi. Tanpa respon apa-apa dari keluarga, itu tidak baik. Sedangkan jika responnya terlalu berlebihan, seperti larangan yang sangat ketat itu juga tak baik. Di zaman sekarang ini, tak ada lagi anak pingitan. Jadi berikanlah kasih sayang yang pas, tak lebih tak kurang. Bukan hanya gula yang diberi takaran pas dan contoh yang lainnya. Kasih sayang pun juga begitu.
      Tadi saya sempat mengatakan penyebaran bahaya miras “cukup” banyak, saya pribadi belum merasa pas kalau dikatakan banyak. Karena itu, saya sangat mengharapkan pemerintah memikirkan lagi cara agar penyebaran bahaya miras menjadi lebih banyak lagi. Karena masih minimnya pengetahuan orang tua terhadap miras sangat menyulitkan generasi penerus bangsa. Kalau tidak ada orang tua dan guru, bahkan oknum yang terkait lainnya yang memberikan pengetahuan tersebut, siapa lagi?

Komentar

  1. Sahabat Komunitas Pejuang #AntiMiras

    Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh,

    Dalam berbagai kesempatan dialog, diskusi dan pertemuan lainnya, kita sepakat untuk menjadikan Gerakan Nasional Anti Miras adalah sebuah Gerakan Massal Masyarakat atas kesadaran terhadap bahaya latent yang diakibatkan oleh minuman beralkohol (minol) dan minuman keras (miras), khususnya bagi Anak dan Remaja di bawah 21 tahun;

    Sehubungan dengan itu, kita akan melaksanakan Traning for Trainers yg akan dipandu oleh teman2 dari @KomunitasSM dan @AntiMiras_ID , pada:

    Hari/Tgl : Sabtu-Minggu 6-7 Juli 2013
    Jam TFT : 08'00-17'00 wib
    Tempat : Rumah Damai Indonesia
    Jl H Saabun No20, Jatipadang, Margasatwa Pasar Minggu, Jakarta Selatan

    kiranya Sahabat dapat mengirimkan minimal 2 orang calon peserta, yang terlebih dahulu akan diseleksi dari data yang diisi calon peserta melalui formulir:

    http://www.mediafire.com/download/vb9pcdaiphf5p2k/FormPendaftaranTrainer.pdf

    Keikut-sertaan Sahabat dalam upaya2 Gerakan Nasional Anti Miras, InsyaALLAH akan meningkatkan kesadaran semua stake holder terhadap bahaya minol dan miras, khususnya Pemerintah dalam mengendalikan penjualannya.

    Training for Trainers Pejuang #AntiMiras - bhadiah HP Android Samsung Galaxy CHAT http://chirpstory.com/li/93088

    #BlogPost Training for Trainers Pejuang #AntiMiras

    http://antimiras.com/2013/07/training-for-trainers-pejuang-antimiras/

    Salam Sehat #AntiMiras
    @fahiraidris

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer